Pergeseran Orbital Terkait dengan Ledakan Kambrium, Temuan Studi

0
11

Lebih dari setengah miliar tahun yang lalu, Bumi mengalami lonjakan perkembangan evolusi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikenal sebagai ledakan Kambrium. Periode ini menyaksikan kemunculan pesat kehidupan multiseluler yang kompleks dari organisme yang lebih sederhana, menghasilkan makhluk seperti Opabinia bermata lima dan Wiwaxia yang berlapis baja. Meskipun peningkatan oksigen di atmosfer dan lautan telah lama dianggap sebagai pendorong utama diversifikasi ini, penyebab utama lonjakan oksigen tersebut masih belum jelas. Penelitian baru kini menunjukkan bahwa pergeseran orbit bumi memainkan peran penting dalam memicu gelombang evolusi ini.

Peran Fluktuasi Energi Matahari

Para peneliti di [Nama Institusi] memanfaatkan pemodelan iklim dan biogeokimia untuk menguji hubungan antara variasi orbit bumi dan tingkat oksigen. Analisis mereka mengungkapkan bahwa perubahan periodik energi matahari yang mencapai planet ini – yang terjadi kira-kira setiap 2 hingga 3 juta tahun – berkorelasi dengan fluktuasi oksigen yang teramati. Hal ini penting karena perubahan orbit berdampak langsung pada iklim, yang pada gilirannya memengaruhi proses geologi.

Pelapukan, Nutrisi, dan Oksigen

Studi tersebut menyatakan bahwa pergeseran orbit ini menyebabkan perubahan iklim yang mempercepat pelapukan, khususnya di wilayah lintang tinggi. Meningkatnya pelapukan melepaskan semburan nutrisi penting ke lautan. Nutrisi ini kemudian memicu fotosintesis, sehingga secara dramatis meningkatkan kadar oksigen. Tingkat oksigen yang lebih tinggi menyediakan bahan bakar biologis yang diperlukan untuk perubahan evolusioner ledakan Kambrium yang cepat.

Periode Kambrium unik karena semua elemennya ada di sana untuk memanfaatkan pergeseran orbit ini. Perubahan orbital serupa pernah terjadi pada waktu lain dalam sejarah Bumi, namun kondisi spesifik yang diperlukan untuk ledakan evolusi ekstrem seperti itu hanya terpenuhi pada masa Kambrium.

Penelitian ini menyoroti keterkaitan proses astronomi, geologi, dan biologi dalam membentuk kehidupan di Bumi. Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya faktor lingkungan jangka panjang dalam mendorong peristiwa evolusi besar.