Badai Matahari Memaksa Penundaan Misi NASA Mars di atas Kapal Roket Blue Origin

0
9

Peluncuran kedua roket New Glenn yang sangat dinanti-nantikan oleh Blue Origin, yang membawa pengorbit kembar ESCAPADE milik NASA ke Mars, dibatalkan karena badai matahari yang hebat. Penundaan ini terjadi setelah upaya awal pada tanggal 9 November digagalkan oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Awalnya dijadwalkan pada pukul 14:50. EST lepas landas dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral pada 12 November, peluncurannya ditunda hingga kondisi cuaca luar angkasa membaik. Sementara aurora berkobar hingga ke selatan landasan peluncuran Florida, yang menunjukkan kekuatan luar biasa dari badai matahari ini, NASA memutuskan untuk memprioritaskan keselamatan dan integritas pesawat ruang angkasanya.

Blue Origin, dalam pernyataan yang diposting di X, mengonfirmasi keputusan tersebut: “Karena tingginya aktivitas matahari dan potensi dampaknya terhadap pesawat ruang angkasa ESCAPADE, NASA menunda peluncuran hingga kondisi cuaca luar angkasa membaik.”

Meskipun tanggal peluncuran alternatif belum diumumkan, Blue Origin dengan cermat menganalisis peluang yang akan datang. Hal ini termasuk memperhitungkan pola cuaca luar angkasa yang diprediksi dan waktu peluncuran yang tersedia dalam batasan peraturan Administrasi Penerbangan Federal (FAA). FAA baru-baru ini memberlakukan penghentian sementara peluncuran komersial pada siang hari karena tekanan pada sistem kontrol lalu lintas udara yang disebabkan oleh penutupan pemerintah yang sedang berlangsung.

Misi ESCAPADE, yang merupakan misi pertama NASA ke Mars sejak peluncuran wahana penjelajah Perseverance yang sukses pada tahun 2020, menghadapi komplikasi lebih lanjut dengan penundaan yang tidak terduga ini. Dikembangkan oleh Rocket Lab, kedua pengorbit ini siap memberikan wawasan penting tentang bagaimana angin matahari berkontribusi terhadap erosi atmosfer Mars. Keseimbangan partikel bermuatan yang terus-menerus mengalir dari Matahari dan mekanisme pertahanan atmosfer Mars tetap menjadi teka-teki ilmiah utama bagi para ilmuwan planet.

Waktu terjadinya kemunduran ini sangat sensitif. Bumi sendiri mengalami peningkatan interaksi antara atmosfernya dan peningkatan cuaca antariksa seiring siklus tata surya kita melalui periode peningkatan aktivitas. Hal ini menggarisbawahi kompleksitas yang selalu ada dalam meluncurkan misi ke luar angkasa.